Kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat
besi dan vitamin A dapat menyebabkan berbagai efek bagi tubuh maupun social seperti
kemampuan belajar yang menurun, terjadinya penurunan produktivitas kerja,
timbulnya berbagai penyakit bahkan dapat menimbulkan kematian. Kekurangan zat
gizi mikro ini dapat diatasi dengan cara peningkatan konsumsi ASI bagi bayi,
peningkatan ketersediaan pangan dan konsumsi pangan, fortifkasi pangan serta pemberian suplemen.
Fortifikasi pangan merupakan salah satu upaya
dalam peningkatan perbaikan kualitas pangan. Fortifkasi pangan merupakan penambhan
zat gizi ke pangan untuk meningkatkan konsumsi zat gizi sehingga dapat
mengurangi terjadinya defisiensi zat gizi dn gangguan lainnya. Jenis pangan
yang dapat dilakukan fortifikasi adalah pangan yang memiliki zat gizi yang
rendah serta pangan tersebut digunakan secara menyeluruh oleh semua masyarakat,
misalnya garam dan minyak goreng. Fortifikasi dinilai lebih efektif dalam
meningkatkan konsumsi zat gizi secara menyeluruh karena zat gizi diberikan pada
pangan yang digunakan oleh semua lapisan masyarakat sedangkan suplementasi
kurang efektif karena dalam mengkonsumsinya harus memerlukan biaya yang lebih
sehingga hanya masyarakat tertentu yang dapat mengkonsumsi.
0 komentar:
Posting Komentar